Pages

Rabu, 08 Oktober 2014

SEJARAH BERDIRINYA MASJID DARUSYSYAKIRIN, DESA SUNGAI RAYA DALAM, KECAMATAN SUNGAI RAYA, KABUPATEN KUBU RAYA

Masjid Darusysyakirin terletak di Komplek Griya Husada, Desa Sungai Raya Dalam, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Lokasinya tidak jauh dari ibukota Provinsi Kalimantan Barat yaitu Pontianak karena hanya dibatasi oleh Parit Sungai Raya Dalam.  

Masjid ini semula hanya berupa surau yang dibanguin pada tahun 1993 atas prakarsa Ketua Komplek, M. Husni. Lahan disediakan oleh pengembang sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi pengembang di bidang properti. Ketika berstatus sebagai surau dibangun dengan konstruksi kayu seperti halnya bangunan rumah sederhana lainnya. Bangunan berlantai satu dengan kondisi yang serba sederhana. Sesuai dengan kondisinya pada saat itu, surau tersebut digunakan hanya untuk shalat 5 waktu. 

Meskipun dilihat dari status sosial ekonomi masyarakat di komplek Griya Husada sebagian besar dari kalangan bawah, umat Islam di komplek tersebut cukup taat dalam melaksanakan ibadah. Ketaatan itu didukung dengan kemampuan  memakmurkan masjid seperti sebagai khotib, imam, muadzin, pelaksanaan kurban, dan fardhu kifayah. 

Menghitung uang hasil pengumpulan infaq ba'da shalat Jum'at
Setelah terbentuknya RW, pada akhirnya hasil musyawarah pihak RW memutuskan adanya perubahan status dari surau menjadi masjid yang diberi nama Masjid Darusysyakirin . Darusysyakirin berarti orang-orang yang bersyukur. Perubahan status ini sekaligus membentuk takmir masjid ditandai dengan dilangsungkannya shalat Jumat perdana pada tanggal 6 Juni 2003.

Dalam perjalanan sejarahnya, Masjid Darusysyakirin telah berkali-kali mengalami renovasi, Renovasi dilakukan mengingat semakin bertambahnya jumlah jamaah yang salah satunya disebabkan oleh bertambahnya jumlah penduduk. Melubernya jamaah terlihat ketika dilangsungkannya shalat tarawih, shalat Idul Fitri dan shalat Idul Adha.
Renovasi untuk kali ketiga dilakukan mulai tanggal 11 November tahun 2011 hingga pertengahan tahun 2014 melalui sebuah panitia. Renovasi total ini berupa pembongkaran seluruh bagian bangunan. Sebagian besar pembangunan kembali Masjid Darusysyakirin ini dilakukan oleh warga masyarakat setempat mulai dari arsitek hingga buruh bangunannya. 
Bagian menara masjid
Demikian pula dalam hal pendanaan yang sebagian besar dibiayai warga masyarakat komplek Griya Husada. Penghimpunan dana dilakukan dengan sistem 'voucher' dengan harga Rp.25.000,- hingga Rp.100.000,-pervoucher untuk setiap kepala keluarga.

Dengan mengucapkan alhamdulillahi rabbil 'aalaamiin, rumah Allah ini akhirnya selesai direnovasi.yang menelan dana sekitar 1 milyar rupiah dengan komposisi sebanyak 80 persen sumbangan warga komplek dan 20 persen dari pihak eksternal. Kini masjid tersebut berkon
struksi beton dengan dua lantai, memilki 3 tempat wudhu disertai dengan tata suara dan tata cahaya yang cukup baik. 
Inilah salah satu kebanggaan kami. Sebab, meskipun kondisi sosial ekonomi masyarakat di komplek Griya Husada sebagian besar adalah kalangan bawah, mampu membangun masjid yang cukup representatif.

Selain untuk melaksanakan shalat 5 waktu, Masjid Darusysyakirin juga antara lain digunakan untuk shalat Jum'at, shalat tarawih, shalat Idul Fitri, shalat Idul Adha, pengajian rutin setiap Jumat malam (ba'da shalat maghrib hingga menjelang shalat isya), dan tadarus Alquran. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar