dakwatuna.com - Abdullah Ibnu Mas’ud RA berkata, “Aku bertanya kepada
Rasulullah, “Ya Rasulullah, amal perbuatan apa yang paling afdhal?” Beliau
menjawab, “Shalat tepat pada waktunya.” Aku bertanya lagi, “Lalu apa lagi?”
Beliau menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.” Aku bertanya lagi,
“Kemudian apa lagi, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Berjihad di jalan Allah.” (HR. Bukhari)
Mendirikan shalat sudah menjadi rutinitas muslim, karena memang
itu salah satu hal yang wajib dari perintah wajib lainnya yang harus
ditunaikan. Begitu pentingnya shalat ini sehingga tidak ada ruang untuk kita
melalaikannya(terutama bagi laki-laki yang sudah baligh); tidak mampu berdiri,
kita bisa dengan duduk, tidak bisa duduk dengan berbaring, dan sebagainya
sampai kita bisa melakukannya. Atau ketika tidak ada air kita bisa bertayamum,
ketika dalam perjalanan kita bisa mengatur waktu shalat kita dengan menjamak
atau mengqashar shalat kita. Inilah yang membedakan shalat dengan ibadah lain.
Oleh karena itu, hendaklah kita sebagai seorang muslim terus meningkatkan
kualitas ibadah shalat yang kita lakukan setiap harinya dengan baik dan benar.
Benar dalam arti sesuai dengan Sunnah, Baik dalam arti mengerjakannya
Semata-mata hanya karena Allah dan melaksanakan shalat dengan tidak menunda2
waktunya.
Ketika Adzan berkumandang, sudahkah kita menyegerakan shalat?
Sudahkah kita memenuhi langsung seruan Allah itu? Saat waktu shalat tiba, tidak
ada yang lebih penting untuk dilakukan selain mendirikan shalat dan bergegaslah
mencari air untuk berwudhu lalu segera shalat.
Senang rasanya bila
senantiasa bisa shalat tepat pada waktunya, apalagi shalatnya berjamaah di
Masjid. Selain akan mendapatkan nilai pahala dua puluh tujuh kali lebih utama
dibanding shalat sendirian di rumah, seiring dengan itu ingin membangun
prestasi dalam shalat. Setiap mukmin seharusnya ada keinginan untuk menjadi
yang terbaik di hadapan Allah.
“Maha Suci Allah Yang
di tangan-Nya lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, Yang
menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang
lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”.(QS 67:1-2)
Bukankah amal shalat yang pertama akan dihisab nanti di akhirat,
seperti yang dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya, “Yang pertama
dihisab dari amalan hamba pada hari Kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya
baik, ia beruntung dan selamat. Akan tetapi jika shalatnya kurang, ia merugi.”
Ini kutipan ayat, kita dianjurkan untuk memakmurkan masjid “Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang
yang beriman pada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat” Surah
At-Taubah ayat 18.
Utsman bin ‘Affan RA berkata; “Barang siapa selalu mengerjakan
shalat lima waktu tepat pada waktu utamanya, maka Allah akan memuliakannya
dengan sembilan macam kemuliaan, yaitu :
1.
Dicintai Allah
2.
Badannya selalu sehat;
3.
Keberadaannya selalu dijaga malaikat; ;
4.
Rumahnya diberkahi;
5.
Wajahnya menampakkan jati diri orang shalih;
6.
Hatinya dilunakkan oleh Allah;
7.
Dia akan menyeberang Shirath (jembatan di atas neraka) seperti
kilat;
8.
dia akan diselamatkan Allah dari api neraka; dan Allah Akan
menempatkannya di surga kelak bertetangga dengan orang-orang yang tidak ada
rasa takut bagi mereka dan tidak pula bersedih hati.
Abul Aliyah mengatakan, “Aku akan bepergian beberapa hari untuk
menemui seseorang, dan yang pertama kali akan kulihat darinya yaitu shalatnya.
Jika ia mendirikan shalat dengan sempurna dan tepat waktu, maka aku akan
bersamanya, dan mengambil ilmu darinya. Jika kutemukan ia tidak mempedulikan
shalat, maka aku akan meninggalkannya dan mengatakan kepada diriku bahwa selain
daripada itu (shalat), pastilah dia lebih tidak peduli lagi”
Allahu Akbar.. Ya
Allah aku hadapkan wajahku di hadapan-MU ya Allah semata-mata untuk
mengharapkan RidhaMU Segala Puji Hanya bagiMU Ya Rabb… Yang lain kecil Ya Allah
Engkaulah Yang Maha Besar
Sudah shalat 5 waktukah anda hari ini? Sudah baik dan benar kah
shalat anda? Berjama’ah kah? Dan sudah tepat waktu kah?
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Rasulullah SAW bersabda, “Apa pendapat kalian jika di depan
pintu salah seorang kalian terdapat sungai lalu ia mandi di dalamnya lima kali
tiap hari, apakah masih tersisa kotoran dari padanya ?” para sahabat menjawab,
“Tentu tidak akan tersisa sedikitpun kotoran dari padanya “. Beliau berkata,
“Demikian pula dengan sholat lima waktu, dengan sholat itu , Allah menghapus
dosa-dosa”. HR. Bukhari dan Muslim.
Irama
kehidupan Jakarta dan kota-kota besar lainnya, kadang melalaikan kita dari
beribadah kepada Allah, termasuk amalan ibadah Sholat. Sholat yang tidak
membutuhkan banyak pengorbanan materi, tenaga dan waktu ini justru menjadi
amalan ibadah yang paling sering dan susah untuk diamalkan dengan baik,
tentunya yang dimaksudkan disini adalah Sholat yang selalu terjaga waktunya,
yaitu di awal waktu.
Abdullah bin Mas’ud radiyallahu ‘anhu berkata, “Saya bertanya
kepada Rasulullah, ‘Apakah amal yang paling dicintai oleh Allah ?’ , Beliau
bersabda, ‘Sholat pada waktunya’, Saya bertanya, ‘Kemudian apa lagi ?’, Beliau
bersabda, ‘Berbakti kepada kedua orang tua’, Saya bertanya lagi, ‘Kemudian apa
lagi ?’, Beliau bersabda, ‘Berjihad (berjuang) di jalan Allah’. Saya berdiam
diri dari Rasulullah. Seandainya saya meminta tambah, niscaya beliau
menambahkannya. HR.Bukhari.
Dari
hadits ini kita bisa mengetahui bahwa ada beberapa amalan yang disukai Allah
dan amalan Sholat tepat pada waktunya adalah yang paling dicintai Allah.
Sholat fardlu adalah Rukun Islam yang selalu kita kerjakan
setiap harinya, Subuh, Dzuhur, Asar, Maghrib dan Isya. Kadang kala kita
rajin mengerjakannya, kadang kala lalai dan yang paling sering adalah
menunda-nunda waktu sholat oleh karena kesibukan dunia. Ketika membicarakan
waktu sholat kadang kita menganggap sebagai hal yang biasa saja. Namun ternyata
waktu sholat sangat berperan dalam menentukan kualitas sholat kita. Apakah
sholat kita bagus atau tidak ?, apakah Istiqomah ? Apakah serius atau main-main
? atau lalai dalam waktu sholat seperti yang dimaksudkan Allah dalam firmannya, “Maka
celakalah orang-orang yang sholat, yaitu orang-orang yang lalai dalam
sholatnya”. QS. 107 Al-Maa’uun, ayat 4-5. Dalam beberapa tafsir yang
dimaksud lalai dalam sholatnya adalah orang-orang yang mengakhirkan waktu-waktu
sholat.
Rasulullah telah mengajarkan tentang waktu-waktu sholat. Abdillah
bin ‘Amr bahwasanya Nabi Muhammad SAW telah bersabda, “Waktu Dzuhur apabila
tergelincir matahari dan bayangan seseorang sepanjang badannya, selama belum
hadir waktu ashar. Dan waktu ashar selama belum kuning matahari. Dan waktu
maghrib selama belum hilang tanda merah. Dan waktu Isya hingga setengah malam
yang pertengahan. Waktu Subuh dari terbit fajar selama belum terbit matahari”.
HR. Muslim
Rasulullah juga memberikan tuntunan waktu sholat, jika tidak ada
udzur, maka diutamakan sholat pada awal waktu atau sholat tepat pada waktunya.
Sholat tepat waktu adalah keutamaan, apalagi bila dilaksanakan berjamaah dan di
masjid. Keutamaan ini akan berlipat ganda bila kita mempersiapkan diri sebelum
melaksanakannya dengan menunggu waktu sholat sebelum adzan berkumandang.
Mengapa ?
1. Menunggu waktu sholat adalah bukti kecintaan seorang hamba
pada Rabb-nya. Seorang yang mencintai selalu merindukan saat perjumpaan dengan
yang dicintai. Dia akan menantikaannya agar tidak terlambat berjumpa.
2. Menunggu waktu sholat memberikan kesempatan untuk
melakukan banyak kebaikan lainnya. Membaca Al Qur’an, berdzikir, mendirikan
sholat sunat, I’tikaf, menyiapkan tempat sholat, membereskan pekerjaan kantor
dan amalan lainnya.
3. Menunggu waktu sholat memperkecil kemungkinan berbuat
maksiat.
4. Menunggu waktu sholat kita akan senantiasa menjaga
kebersihan diri, hati dan pikiran kita.
Menunggu
waktu sholat ini akan lebih bermakna dalam kehidupan seorang muslim manakala
jangka waktu menunggu ini di perluas, pemaknaannya tidak hanya sekedar menunggu
waktu sholat di masjid saja. Tapi menempatkan seluruh aktivitas kehidupan dalam
kerangka menunggu waktu sholat. Hidup kita pada hakikatnya adalah perpindahan
dari satu sholat ke sholat berikutnya. Akan sangat indah kehidupan kita bila
kita mampu mengubah paradigma dengan menjadikan seluruh aktivitas hidup kita
menjadi aktivitas sampingan dari sholat. Seluruh aktivitas hidup kita adalah
amalan saat menunggu waktu sholat. Sehingga seluruh aktivitas hidup kita akan
semakin berkualitas karena dilandasi dengan mahabbatullah (cinta kepada Allah).
Kita akan senantiasa menjaga seluruh aktivitas hidup kita agar selalu terjaga
kebersihannya, niatnya, nilai dzikirnya, nilai amar ma’ruf nahi munkarnya,
nilai tawadlunya, karena semuanya dalam rangka menunggu waktu sholat, menunggu
perjumpaan kita dengan yang kita cintai, Allah SWT.
Semoga
kita diberikan kemudahan oleh Allah SWT dalam menjaga sholat dan
waktu-waktunya. Aamiin.
Ditulis
ulang dari Buletin Mimbar Jumat, Amalan Yang Dicintai Allah oleh Drs. H.
Muhammad Subki, MA
- See more at:
http://mimbarjumat.com/archives/1502#sthash.YHiJzRLk.dpuf